AGITASI.ID – Usai munculnya nama tiga tokoh perempuan dalam momen elektoral Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, baru-baru ini Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur Yusfan Firdaus serukan tantangan perangi human trafficking alias perdagangan manusia.
Melaui platform Instagramnya @yusfanfirdaus.id, ia memposting tulisan bertajuk “HMI Tantang Srikandi Cagub Jatim Perangi Human Trafficking” pada 31 Agustus 2024.
“Tulisan ini saya persembahkan untuk Calon Gubernur Jawa Timur. Niat baik ini semoga menjadi langkah bersama untuk kebaikan Jawa Timur kedepan…” tulis Yusfan dalam unggahannya.
Yusfan menyebut bahwa hingga saat ini praktik perdagangan manusia dalam bentuk komersialisasi seks semakin marak terjadi di sejumlah kota yang masuk kawasan Jawa Timur.
Pimpinan HMI Jatim ini juga secara lugas menyebutkan bahwa Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Situbondo hingga saat ini menjadi sarang para pekerja seks komersial (PSK).
“Terkhusus di Pasuruan terletak di Kecamatan Prigen (Tretes) yang sampai hari ini menjadi rahasia umum bagi masyarakata Jawa Timur. Sedangkan tempat lokalisasi lainnya di Situbindi terletak di Kecamatan Asembagus…” tulis Yusfan.
Baginya, Badko HMI Jatim meyakini bahwa Jawa Timur belum sepenuhnya terbebas dari persoalan prostitusi. Bahkan langgengnya prostitusi justru merupakan bukti adanya krisis kemanusiaan yang wajib segera diberangus.
“Prostitusi menjadi masalah moral dan krisis kemanusiaan yang segera diselesaikan tanpa toleransi dan alasan apa pun,” tulis Yusfan.
Tidak hanya itu, Yusfan juga menegaskan bahwa setiap upaya kompromi dengan prostitusi adalah bentuk perlawanan terhadap asas kemanusiaan itu sendiri.
“Berkompromi dengan prostitusi sama halnya mendukung terhadap pengisapan manusia dan melawan asas perikemanusiaan yang hukumnya wajib diberikan kepada setiap manusia sebagaiman prinsip human right,” tulisnya.
Berdasarkan beberapa prinsip dan nilai organisasinya, Yusfan menegaskan bahwa pemerintah adalah pihak pertama yang wajib menegakkan keadilan dan melindungi manusia yang menjadi warga negaranya.
“Berdiri di atas NilaiNilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI Bab VI paragraf keempat yakni pemerintah yang pertama berkewajiban menegakkan keadilan, melindungi manusia yang menjadi warga negara dari kemungkinan perusakan terhadap kemerdekaan dan harga diri sebagai manusia. Oleh karena itu, Kami Badko HMI Jawa timur menantang kepada calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur untuk bersama-sama memerangi praktik prostitusi yang masih tumbuh subur di tengah kehidupan masyarakat kita,” tegasnya dalam tulisan tersebut.
Diakhir, Yusfan juga telah mangupas rekam jejak dari ketiga srikandi calon gubernur tersebut dalam memerangi praktik prostitusi.
Yusfan menyebut bahwa Khofifah Indar Parawansa telah menutup 33 titik lokalisasi di Indoneisa dan Tri Risma Harini berhasil memberantas serta menutup Gang Dolly dan Dupak Bangunsari.
Sedangkan untuk Luluk Nur Hamidah, Yusfan belum menemukan sepak terjang Luluk dalam memerangi prostitusi, namun ia tetap yakin bahwa melihat partai pengusungnya (PKB) yang banyak diisi oleh para ahli agama dan para penganjur kesalehan, Yusfan yakin sudah seharunya Luluk juga berani berkomitmen memberantas praktik prostitusi yang dilarang agama Islam.
Yusfan juga tak segan mengajak sekaligus mendeklarasikan kepada setiap cagub Jatim untuk berkomitmen memerangi praktik prostitusi alias human trafficking yang masih beroperasi aktif hingga hari ini.
“Dari uraian di atas, kami mengajak dan mendeklarasikan kepada calon gubernur Jawa Timur untuk berkomitmen memerangi human trafficking yang masih beroperasi di Jawa Timur. Badko HMI Jatim tidak menoleransi segala perdagangan apa pun karena bertolak belakang dengan asas kemanusiaan dan NDP HMI. Perjuangan menegakkan keadilan dan kemanusiaan senantiasa kita khotbahkan meski esok hari langit akan runtuh dan bumi terguncang,” pungkas Yusfan dalam tulisannya. (*)