AGITASI.ID – Akhir-akhir ini khalayak ramai terutama media sosial, banyak yang membahas persoalan #KaburAjaDulu. Maksud dari hastag ‘kabur aja dulu’ ialah secara tidak langsung banyak orang yang saling mengajak untuk memiliki keinginan mencari kehidupan lebih baik di luar negeri.
Sebuah fenomena yang mencerminkan banyak orang merasa peluang kerja dan kehidupan di dalam negeri kurang menguntungkan. Jalan pintas yang dipilih pun kabur ke luar negeri, demi penghasilan lebih besar dan pengalaman baru yang menguntungkan.
Memang fenomena ini masih banyak menuai pro dan kontra, khususnya tanggapan para pejabat seperti, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Dirinya malah menafsirkan bahwa masyarakat yang setuju dengan hastag tersebut tidak cinta tanah air.
Padahal hidup di negeri asing bukan hanya soal meniti karier, mengejar impian, bahkan membangun hidup yang lebih layak. Namun, tentang membawa nama baik Indonesia ke kancah dunia.
Lebih jauh lagi, hal ini akan membuka kesempatan bagi sesama anak bangsa. Tentu bagi seseorang yang sudah lebih dulu berkiprah di luar negeri pasti tau persaoalan ini, bahwa perjalanannya sangat rumit, belum lagi harus berhadapan dengan banyaknya rintangan.
Tapi perlu kita ketahui, satu langkah kecil yang berhasil akan membuka pintu bagi langkah-langkah berikutnya. Dengan begitu, jika sudah menemukan jalan, mengapa ragu membukakan jalan bagi teman-teman sebangsa kita yang lain?.
Lalu mengapa kita tidak menjadi penyambung saja? Karena keberhasilan bukan sekadar soal sejauh mana melangkah. Tapi seberapa banyak mengajak yang lain untuk melangkah bersama.
Sebab, sukses bukan sesuatu yang harus diperebutkan, namun yang bisa digandakan dan diraih secara kolektif.
Apalagi kesejahteraan kita sebagai warga negara, seharusnya ditunjang oleh pemerintah yang bukan sekadar omon-omon dan bisa bertanggung jawab. Jika tidak bisa menanggung kesejahteraan, lebih baik bantulah masyarakat yang ingin berkiprah di luar negeri dengan bimbingan kesiapan.
Dengan demikian, tugas pemerintah adalah memberi harapan dan sekaligus membekali pemahaman tentang tantangan yang akan dihadapi. Bukan malah mengecilkan hati dengan cacian dan saling lempar kesalahan.
Semakin banyak orang Indonesia yang berkiprah di luar negeri, maka akan kuat posisi bangsa kita di kancah dunia. Tidak hanya dipandang sebagai individu yang terberai, justru menjadi bagian dari ekosistem yang saling menguatkan dan saling mendukung.
Mari kita membuka mata dan pikiran, jika ada teman sebangsa di berbagai sektor, sehingga bisa membangun jaringan, menciptakan peluang, dan memberi dampak lebih besar bagi Indonesia di kancah internasional.
Pada akhirnya, kita bisa menjadi pengaruh arah dan tujuan dunia, tak hanya menjadi penonton yang monoton. Tentu hal tersebut butuh dukungan dari masyarakat dan pemerintah, karena dengan solidaritas bisa membantu tercapainya ambisi-ambisi pribadi tersebut.