Jember, agitasi.id – Penguatan paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) ala NU menjadi tema besar dalam beberapa agenda yang diadakan oleh Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Jenggawah sejak awal tahun 2021.
Hal tersebut berawal dari terbentuknya Aswaja NU Center, pada akhir tahun 2020 lalu. Awalnya lembaga ini mengadakan kajian dengan ajang sana ajang sini, di Musholla atau Masjid di kediaman para pengurus. Dan pada waktu itu belum menemukan pola kajian yang tepat. Akhirnya, pada pertemuan ketiga yang bertempat di Masjid Babussalam Cangkring mulai mengkaji Kitab Hujjah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah karya KH. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.
Peringatan Harlah NU ke-95 pada 31 Januari 2021, menjadi babak baru Aswaja NU Center Jenggawah. Pasalnya, sejak mengisi acara tersebut Aswaja NU Center mulai banyak dilirik beberapa ranting dengan menghadirkan para pemateri yang yang ahli di dalam bidangnya, pada acara Lailatul Ijtima’ di ranting-ranting.
Terbukti, sehari setelah mengisi acara peringatan Harlah NU ke-95, di Aula MWCNU Jenggawah, Aswaja NU Center mengisi di Ranting Sruni 01. Sebulan setelahnya, di Ranting Sruni 02, sebulan lagi di Ranting Jatisari 02 dan Kemuningsari Kidul 01.
Hal tersebut berhasil menjadi rangsangan bagi banom MWCNU Jenggawah lainnya untuk lebih giat mengadakan kajian Aswaja dan ke-NU-an. Seperti Banser dan GP Ansor yang mengisi agenda rutinan dengan kajian seputar Ansor, dan ke-NU-an (21/03/2021) dan LKKNU yang mengadakan pelatihan perawatan jenazah yang banyak menyinggung dalil-dalil Ulama NU dalam praktek merawat jenazah (04/04/2021).
Banyak kesan dan harapan yang lahir dengan adanya babak baru, yang dirasakan oleh pengurus dari tingkatan ranting hingga MWC maupun warga Nahdliyin se-Kecamatan Jenggawah ini. Salah satunya dari Ustadz Muhsin, Ketua Ranting Kemuningsari Kidul 01 usai acara mendatangkan Aswaja NU Center (24/03/2021) mengatakan, “Saya berharap Aswaja NU Center, bisa terus istiqomah, dan bisa hadir kembali pada acara lailatul ijtima’ kedepan, karena yang dikaji adalah tema-tema yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” harapnya.
Selain itu, Rais Syuriah MWCNU Jenggawah, ketika memberikan sambutan pada lailatul ijtima’, di Kemuningsari Kidul 01 kala itu menyampaikan, “Indonesia dengan hadirnya kiyai alim allamah sekaliber KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha’) menjadi lebih damai, Jenggawah dengan hadirnya ustadz-ustadz muda dari Aswaja NU Center akan lebih tentram,” ungkapnya.
H Sucipto, Ketua Tanfidziyah MWCNU Jenggawah, dengan adanya beberapa agenda kajian penguatan Aswaja yang telah dilakukan oleh banom, lembaga, ranting, bahkan MWC sendiri dibawah pimpinannya, menegaskan bahwa amaliah yang sudah terbiasa dilakukan warga NU itu ada dalilnya, bahkan dalil dari Ulama yang dijadikan rujukan dari orang di luar NU seperti Ibnu Taimiyah, karena kitab yang jadi bahan kajian adalah kitab yang temanya memuat amaliah-amaliah NU, yang sering dibid’ah-bid’ahkan, serta perbedaan-perbedaan praktek yang sering menyulut emosi antar golongan, seperti tahlil, qunut, qabliyah jum’at, talqin mayit, dan sebagainya. Demikian juga ia berharap dengan kajian-kajian yang selama ini berjalan dapat memberikan bimbingan dan pedoman kepada masyarakat, serta mengetahui dalil-dalilnya, sehingga paham NU tidak saklet dan tidak mudah menyalahkan mereka yang berbeda pemahaman.
Pewarta : Faiq Al Himam
Editor : Chotib