Dialog Lintas Iman dan Budaya, Gusdurian Jember: Semua Agama Mengajarkan tentang Kemanusiaan

Acara Lintas Iman dan Budaya yang diselenggarakan oleh Gusdurian Jember, pada Kamis (07/08/2025) siang hari.

Jember, AGITASI.ID – Komunitas Gusdurian Jember menggelar diskusi bertema “Dialog Lintas Iman dan Budaya Jember”, pada Kamis (07/08/2025) siang hari. Agenda ini diselenggarakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jl. Sentot Prawirodirdjo, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Koordinator Gusdurian Jember, Mahmud Zain mengatakan bahwa peristiwa intoleransi masih banyak terjadi di Indonesia. Menurut dia, agama seharusnya tidak jauh dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Bacaan Lainnya

“Mengangkat tema agama jangan jauh dari kemanusiaan sebenarnya, banyak peristiwa yang kita sesalkan dibeberapa tempat. Misalkan di padang, jawa barat yang mereka mengalami kesulitan untuk melakukan ibadah, padahal dalam semua agama mengajarkan tentang kemanusiaan. Nah, disitu sudah jelas bahwa mereka itu tidak ada nilai kemanusiaan. Nah, itu yang kemudian kita angkat,” tutur Zain.

Ada 9 nilai yang terkandung dalam Komunitas Gusdurian di antaranya: ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan tradisi.

Dialog Lintas Iman dan Budaya menjadi ruang untuk menyuarakan ketidakamanan umat agama dari rasa terancam saat beribadah kepada tuhannya. Salah satu permasalahan ini terjadi, karena terbengkalainya tempat peribadatan yang disebabkan rumitnya administrasi yang harus dipenuhi.

Lebih lanjut, Presidium Wilayah Pemuda Pelajar-Mahasiswa Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Jawa Timur, Saras Dumasari mengatakan kalau isu keberagaman selama ini masih menjadi sorotan masyarakat.

“Dari sesi dialog ini tuh menjadi penyeru, bahwa isu keberagaman itu ternyata masih menjadi isu yang sensi dan penting untuk dibicarakan. Kemudian jejak-jejak kolaborasi yang hari ini mungkin kesannya eksklusif dan persial, itu bisa lebih komunal mendekat kepada kawan-kawan di masyarakat. Kemudian, kami menjadikan ruang lintas iman ini sebagai ruang aman untuk berpendapat dan berbicara, karena hari ini kami, melihat masih banyaknya suara-suara minoritas yang sebenarnya merasa tidak aman untuk menyuarakan hal tersebut,” ujar Saras.

Baca Juga :  Aksi Demo Amarah Masyarakat Jember, Korlap: Kami Tidak Pulang Duluan dan Akan Bawa Massa Lebih Banyak

Begitupun dengan Calon Pendeta Kristen, Yonatan menegaskan jika setiap agama mempunyai satu kesamaan dalam ajarannya yakni tentang kemanusiaan.

“Ini menjadi bagian yang marak ya, soalnya jarang yang mengetahui perspektif Kristen mengenai prinsip globalisme. Dan akhirnya hari ini bisa dibawakan, sangat senang sekali. Karena tanggapannya luar biasa. Semoga sih, akan banyak acara lintas iman seperti ini, untuk memperkenalkan satu agama dan satu budaya lainnya. Malah menjadi pemantik tau, kita tuh punya satu kesamaan yaitu kemanusiaan,” kata Yonatan.

Agenda dialog lintas iman yang digelar Gusdurian Jember diadakan setiap bulan pada tanggal mendekati angka tujuh belas, sesuai kalender Komunitas Gusdurian.

Agenda Komunitas Gusdurian memiliki berbagai tamu undangan, dari tingkat mahasiswa sampai dinas pemerintahan. Selain sebagai ruang penyuaraan bagi agama minoritas, agenda ini juga menjadi tempat pengenalan agama lain.

Reporter dan Penulis: Syarifah DR. Nadiyah

Editor: Fadli Raghiel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *