Agitasi.id- Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember menemui ratusan mahasiswa yang sedang aksi. Ia dan beberapa pimpinan lain beri teken pakta integritas yang berisi masalah penyimpangan bawahannya.
Ratusan mahasiswa UIN KHAS sejak pagi berkumpul di depan bahkan masuk ke dalam gedung rektorat kampusnya. Mereka menyuarakan bahwa dibalik nilai akreditasi unggul yang berhasil dicapai, ada beberapa penyimpangan yang telah terjadi.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, mahasiwa UIN KHAS menuntut agar kebijakan kampus didasarkan pada kebutuhan mahasiswa. Mereka mengkaji hal yang dianggap menyimpang dan diskriminatif.
Setelah beberapa malam melakukan kajian, akhirnya mereka benar-benar melakukan aksi. Pasalnya, pengajuan audiensinya tidak direspons. Berdasarkan press rilis yang beredar, ada beberapa tuntututan yang disuarakan.
Sedikitnya, tuntutan aksi dapat dikelomppokkan menjadi 5 hal, pertama, pengadaan dan Pembenahan Fasilitas yang diantaranya meliputi, peningkatan penerangan diseluruh Gedung dan jalan di dalam kampus, peningkatan pemasangan CCTV, di seluruh Gedung UIN Khas Jember untuk menjamin keutuhan keamanan hinga Pengadaan tempat pembuangan sementara (TPS).
Kedua, memberikan sanksi akademik pada pejabat yang diskriminatif dan tak profesional. Beberapa dosen dan aktor pelayan publik hingga kesehatan yang sewenang-wenang dan tak profesional diharapkan dapat segera disanksi.
Ketiga, penguatasn SDM yang linier. Untuk itu, kampus perlu memecat dan menempatkan ulang sivitas akademika dan dosen yang tak linier. Bahkan diharapkan segera mengadakan moratorium untuk Dosen Luar Biasa (DLB).
Keempat, menuntut LP2M UIN Khas. Bagi mahasiswa, lembaga tersebut sewenang-wenang. Mereka minta kejelasan program KKN hingga riset untuk mahasiswa.
Kelima, tentang penguatan sistem pendidikan. Para mahasiswa menuntut agar sister, digilib dan lain-lain dikembangkan dengan lebih profesional.
Seluruh data press rilis ini masuk dalam pakta integritas yang telah diteken oleh Rektor UIN KHAS dan rekan-rekannya. Artinya, seluruh tuntutan siap ditindak lanjuti oleh pimpinan kampus hijau ini.
Menanggapi ditekennya tuntutan tersebut, Moch Choirul Fahmi, salah aktivis UIN KHAS yang juga ikut bergabung dengan massa aksi menegaskan bahwa mahasiswa akan terus ikut mengevaluasi tindak lanjut tersebut.
“Data dan tuntutan yang berupa hasil kajian teman-teman mahasiswa tetap akan dikawal”, pungkasnya, 30/09/2024.
Bahkan, ia menegaskan akan melakukan aksi lanjutan, jika tak ada perubahan sebulan sejak pakta integritas diteken Rektor UIN KHAS.
“Tetap akan mengevaluasi dan mengawal. Tuntutan akan kita kawal. Jika satu bulan, tidak ada tindak lanjut. Tentu akan ada gerakan lagi yang lebih besar”, tegasnya.
Begitupun M. Riki Rahmatullah, Aktivis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, juga menuturkan hal senada. Baginya aksi mahasiswa yang terjadi saat ini merupakan wujud ikut serta mahasiswa dalam menggapai kunggulan UIN KHAS yang sebenarnya.
Ia berharap semua pihak dapat “berbaris” dengan peran-perannya masing-masih secara profesional.
“Muhal, mutu digapai tanpa partisipasi dengan berbaris secara profesional. Mari kembangkan UIN KHAS, dengan ibadah berjema’ah. Agar jema’ah tak batal, hendaknya yang menyimpang, cepatlah diatasi! Perlu restruktur”, ucapnya menambahkan komentar.