Jember, Agitasi.id – PMII Rayon Ushuluddin Adab dan Humaniora Komisariat IAIN Jember menggelar kegiatan maraton “Pesantren Filsafat” selama tujuh hari, mulai Jum’at sore (05-12/03/2020) bukanlah tanpa tujuan. Hal ini berangkat dari kepekaan pengurus rayon yang menilik bahwa basic mereka yang notabene harus fasih dalam berfilsafat ini diminimalisir oleh pandemi covid-19. Sehingga seluruh teori-teori filsafat yang seharusnya didapat,malah terkekang di dalam ruji pembelajaran daring (dalam jaringan).
Dengan bertempat di MTs.Maarif NU Jenggawah yang jauh dari keramaian ini,kegiatan Pesantren Filsafat berlangsung dengan lancar. Peserta yang dikhususkan untuk anggota PMII Rayon Ushuluddin Adab dan Humaniora angkatan 2019 dan 2020 sangat bergairah untuk menerima materi demi materi selama tujuh hari tersebut. Meskipun peminatnya hanya tujuh belas orang saja para pemateri pun tak kalah sulut semangatnya untuk menyampaikan materi dalam kegiatan ini. Materi yang peserta dapat adalah ilmu dasar filsafat dan berlanjut pada tahap-tahap yang semakin tinggi. Tak hanya materi, peserta juga diminta untuk mengkritisi problem. Diharapkan dari pesantren filsafat ini mereka bisa lebih matang dalam memahami filsafat dan bagaimana cara berfilsafat karena, pada dasarnya Filsafat adalah ibunya ilmu “The Mother Of Sciences”
“Untuk membentangkan cakrawala pengetahuan tentang filsafat ini,kami menekankan kepada peserta bahwa begitu pentingnya belajar filsafat yang tidak hanya sebagai a way of life, tetapi juga a way of thingking. Sehingga peserta dapat berpikir kritis ketika dihadapkan kejadian-kejadian dalam kehidupannya,” tutur Sahabat Fiki selaku salah satu pemateri dalam Pesantren Filsafat.
Pada fokus ruang-ruang forum dialektika yang membahas filsafat sejauh ini dirasa belum maksimal menjawab persoalan dan tantangan dalam berkehidupan seperti filsafat ekonomi, filsafat politik, dan filsafat sosial. Pembahasan filsafat di forum dialektika kali ini lebih banyak fokus terhadap mejadi manusia yang arif, karena pada dasarnya filsafat mampu menjawab segala bentuk problem dan tantangan seluruh aspek kehidupan.
Kesan dan harapan bertebaran dalam kegiatan ini, baik dari panitia, peserta,maupun pemateri. Satu harapan yang kompak dariseluruh pihak terkait adalah, semoga selesai dari kegiatan ini rasa malas dan takut mempelajari filsafat dapat terbunuh sebab dengan filsafatlah peradaban yang berkualitas dapat tetap terjaga dan generasinya mampu menjawab segala persoalan yang ada dengan The Mother Of Sciences yaitu Filsafat.
Pewarta : Widya Rahmawati dan Raudhatul adfal
Editor : ENH