Pesanan Kado Untuk Tahun baru Hijriyah

AGITASI.ID – Sebagai kader pergerakan yang meminjam nama islam pada tatanan nilai gerak dan juang, tentunya perlu mensyukuri serta bahagia dengan datangnya tahun barunya. Sesuai hukum alam “sesuatu yang dipinjam perlu dikembalikan”. Alangkah baiknya  kita perlu sadar, atas apa yang kita pinjam selama ini dan bisa mengembalikan makna-makna islam secara benar sesuai dengan sunnah ijma’ dan qiyas.

Tahun baru islam bukan sekedar perayaan ceremonial bukan hanya sekedar eksistensi melainkan terdapat dimensi dedikasi untuk mengelola diri, bermanfaat dan menebarkan kebaikan dan dirayakanlah hasil-hasil tersebut pada tahun baru. Esensi lain di bulan muharrom ialah melakukan kesunnahan , jikalau kita hendak ingin meniru sunnah-sunnah nabi hal yang paling sunnah adalah cara berfikir nabi

انما الأفكار امهات الأعمال

“pemikiran itu induk dari perbuatan”

Bagaimana cara nabi bermusyawarah menyelesaikan masalah, bagaimana nabi mengayomi anak yatim itu adalah kecerdasan profetik nabi. Ibnu hajar al ashqolani pernah mengatakan nabi muhammad itu jamalul ‘aql cara berfikirnya sangat indah sekali, dan sangat falsafi.

Sehingga berangkat dari pemahaman tersebut perlulah kita memberikan kado untuk tahun baru Islam ini dengan tazkiatun nafs (menyucikan jiwa) dengan meningkatkan kemampuan ilmiah kita, merevitalisasi diri kita yang lama, terbuka pada kritik, tidak termakan hoax, tidak ejakulasi informasi.

Menyalin dari kitab merah; setiap kita juga perlu mementingkan aktualisasi potensi dalam angka mengembangkan diri manusia melalui aktivitas dalam kehidupan yang praxis (kegiatan praktis manusia). Karena menurut aristoteles setiap tindakan atau perbuatan mempunyai tujuan. Menurutnya ada dua macam tujuan:pertama tujuan yang dicari demi suatu tujuan selanjutnya, kedua tujuan yang dicari demi dirinya sendiri.

Tujuan jenis pertama misalnya tujuan kepanadaian ilmu kedokteran hanya demi tujuan selanjutnya agar orang sakit dapat disembuhkan. Menurutnya tidak mungkin tujuan yang kita cari selalu  demi tujuan lain pasti ada tujuan yang dicari demi dirinya sendiri, itulah tujuan jenis kedua.

Baca Juga :  BANJIR ; Antara Mata Air dan Air Mata

Berangkat dari tujuan ini kita perlu merevitalisasi dan meningkatkan diri seperti tujuan pertama berwajah انفعهم للناس   (bermanfaat pada sesama manusia) dan kedua berwajah   تطوير الشخصية (meningkatkan pengembangan karakter) dengan instalaisasi ragam pengolahan.

Selain itu untuk memberikan kado yang luar biasa ditahun baru islam ini, bisa dengan mencapai pandangan dari salah satu ulama’ kontemporer yaitu Syekh Musthofa Algholayiini, beliau seorang ilmuan, sastrawan dan wartawan (hanya wan wan itu saja, bukan sameone tanpa kejelasan) tertulis dalam rubriknya Idhotun-Nasyiin;

في هذه الثورة من انتشار الجرائد الحرة الصادقة التي لاتبيع الشرف والجدان بدريهمات يأكلها أصحابهاظلماوسحتا.ومن ذلك أيضا انتشار الكتب النافعة بين طبقات الأمة.
 
Tidak ada obat yang paling mujarab didalam sebuah rovolusi, dari pada menyebarkan berita yang merdeka dan jujur. Salah satunya dengan menyebarkan buku atau tulisan-tulisan yang bermanfaat dari percetakan-percetakan umum.

Untuk itu, Mari kita laksanakan kesunnahan yang dianjurkan  dibulan muharrom ini dan kegiatan meningkatkan diri lainnya. (*)

Penulis: Sayyidatul Qohwah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *