Pemilu Mexico 1988: Manipulasi Quick Count dan Kalahnya Calon Presiden Pro Perubahan.

AGITASI.ID – Quick Count pada Pemilu 1988 Mexico pernah disinyalir sebagai medium pemenangan politik. Manipulasi angka hasil Survei (suara presiden) di Mexico City (Ibu Kota Mexico) hampir 55% terbalik dari angka hasil sebenarnya.

Angka tersebut banyak mempengaruhi psikis pendukung capres Revolusioner yang banyak diprediksikan menang. Sehingga banyak dari mereka sudah pesimis untuk hadir ke TPS, terutama yang tinggal di luar Mexico City. Capres tersebut adalah Cuauhtemoc Cardenas Solorzano. Ia adalah pendiri Partai Revolusi Demokrat (Party of the Democratic Revolution), yang banyak didukung kaum buruh dan para petani karena integritasnya melawan korupsi.

Bacaan Lainnya

Kenapa masyarakat begitu percaya hasil survei yang hanya di Ibu Kota? Jelas karena Mexico City kala itu menjadi pusat informasi, pusat kebenaran serta akurasi data publik tertentu, termasuk pemilu.

Lantas siapa dalangnya?

Felix Galardo, bos kartel Sinaloa-Guadalaraja (Mexico) adalah dalangnya. Ia mengancam operator Quick Count dengan menyandera semua keluarganya. Felix berani sengawur itu karena bisnis haramnya (narkoba) dijanjikan imunitas hukum oleh Juan Arevalo (MENHAN Mexico 1982). Calon yg Felix menangkan adalah Carlos Salinas yang didukung oleh PRI (Institutional Revolutionary Party), sekaligus paman Juan.

Juan sendiri adalah menteri yang kala itu banyak menyebarkan tentakelnya kepada para kartel narkoba Mexico. Bahkan Ia juga memfasilitasi jalur-jalur ekspor ke Amerika Serikat.

Siasat politik Juan sukses betul kala itu, baginya hanya satu hal yang haram  “Kalah” (*)

Baca Juga :  BERBAGI TAKJIL, IMADA PERKENALKAN DIRI PADA PUBLIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *