JEMBER, AGITASI.ID – Vio (nama samaran) mahasiswa semester 3 yang mengalami pelecehan seksual oleh kakak tingkatnya sendiri, terduga pelaku adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Jember (UIN KHAS Jember). Ia mengaku mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut sebanyak dua kali.
SF, inisial terduga pelaku pelecehan seksual merupakan seorang mahasiswa semester 8 fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Universitas Islam Negeri Jember (UIN KHAS). Menurut hasil penelusuran kami perihal jejak terduga pelaku, SF adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2019. Mahasiswa asal kota tape tersebut adalah kakak tingkat korban di kampusnya .
Sebelum itu, kami mendapatkan informasi perihal adanya kasus pelecehan seksual dari salah satu Relawan Sekolah Gender (SEKGEN) Jember Magfirotul firmaning lestari (Irma) yang kebetulan Ia adalah relawan SEKGEN Jember yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Jember. Irma selaku kakak tingkat sekaligus pendamping korban mengabari kami pada tanggal 30/01/2023 jam 22.30 wib. Sebagai salah satu relawan SEKGEN Jember pendamping korban menceritakan kejadian secara saksama dengan menunjukkan beberapa bukti, yang akhirnya membukakan akses kepada kami untuk bisa menghubungi penyintas.
Kronologi dan Penuturan Penyintas
Saat ditemui oleh tim SEKGEN Jember, Vio membenarkan adanya perlakuan yang tidak senonoh yang dilakukan oleh kakak tingkatnya tersebut SF. Menurut penuturan kepada kami SF terduga pelaku melakukan pelecehan sebanyak 3 kali. Pada kejadian pertama, SF pernah memaksa untuk berciuman namun korban menolak ajakannya, dan terjadi lah cek-cok antara pelaku dan korban. Kejadian ini terjadi pada akhir bulan Oktober sampai bulan November 2022 dimana saat aktivitas kampus masih berjalan sebagimana mestinya.
“Karena aku percaya sama dia ikut dia ke kosannya malah sesampai kekosannya, dia malah memaksa aku untuk ciuman mulut padahal aku sudah tidak mau , sesudah itu aku pulang dari kosannya SF, namun SF ini marah-marah padaku dan kebesokannya aku di ajak sumpah Al Qur’an sempet nolak aku sih sumpah Alquran malah di paksa ya akhirnya aku mau sumpah Al Qur’an, aku sumpah Al Qur’an cuma gara-gara ciuman mulut, ini kan kalok sumpah Al Qur’an ada syarat nya pokok dipersyaratannya itu ada perjanjian dimana dia tidak mau merusak kehormatan Perempuan kalok sampek merusak mau bertanggung jawab katanya.” Ungkap Vio kepada tim SEKGEN Jember.
Saat kami telusuri lebih mendalam (SF) dan Vio telah menjalin hubungan pacaran selama kurang lebih 5 bulan. SF dan Vio adalah pasangan kekasih yang beda usia, dan lumayan cukup jauh kami ketahui bahwa Vio adalah mahasiswa angakatn 2021 Universitas Islam Negri Jember.
Pasca kejadian yang sudah di alami oleh Vio, sontak Vio cukup mrengalami depresi dengan apa yang menimpanya beberapa waktu lalu, namun Vio kembali percaya dengan SF karena SF sudah bersumpah tidak akan mengulangnya lagi. SF Meminta Vio untuk datang ke kosannya dan berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Namun dengan iming-iming janji dan akan merubah sikap dan prilakunya. SF kembali melancarkan aksi keduanya kepada korban untuk datang ke kosannya dengan beralasan bahwa SF sedang tidak enak badan.
Dari beberapa bukti chating Vio dan SF, SF mengajak korban untuk datang ke kosannya karena SF sedang tidak enak badan dan butuh perhatian Vio sebagai pacarnya. Namun hal itu ditolak oleh Vio karena dia masih trauma dengan kejadian yang menimpa dia beberapa waktu yang lalu. Alih-alih menerima tolakan Vio saat menyuruh ke kosanya SF tidak kehabisan akal dengan beberapa rayuan SF kembali membujuk Vio untuk datang ke kosannya dan tidak akan memaksa vio untuk menginap di kosannya Namun setelah Vio menuruti permintaan (SF). SF kembali melanggar janjinya dan memaksa korban untuk menginap di kosannya
“Dia memaksa aku meginep dikosannya. Aku sempat di larang sama temenku malah temenku dimarahin sama anak ini dan (SF) ngomong pas ada temenku pas telvonan itu tidak mau melakukan apa-apa ke aku. Namun setelah aku mau tidur di kosannya anak ini malah membuka bajuku tanpa sepengetahuan aku.” Tutur korban (Vio) kepada tim SEKGEN Jember.
Namun ketika Vio meminta pertanggung jawaban SF malah memukul Vio dan memblokir Vio hingga saat ini. Kasus ini telah di ketahui oleh kakak Vio dan beberapa teman Vio yang akan membantu dalam pengawalan kasus ini, ketika korban menghubungi pihak SF, Vio malah mendapat tindakan yang tidak diinginkan. Pihak dari SF malah menuntut kepada Vio untuk tidak mengumbar hal yang di anggapnya sebagai aib, Kabarnya korban akan melaporkan kelakuan tidak senonoh yang menimpanya kepada pihak berwajib bersama tim SEKGEN Jember, karena lagi-lagi kampus acuh tak acuh terhadap persoalan demikian. (*)
Reporter: Abdurrahmad Wahid (SEKGEN Jember)
Editor: Mochammad Samsi Ridwan
MPI 2017 nih bos
Fyi, pelecehan seksual selalu berhasil tetap tumbuh. Jangan lupa, bukan hanya orang asing yang bisa melakukan pelecehan, 2 orang yang ada dalam hubungan pacaran, bisa saja melakukan pelecehan ketika si perempuan enggan melakukan tapi di ancam dengan kata putus/pergi, banyak motif dan modus yang dilakukan oleh pelaku pelecehan untuk dapat mencapai tujuannya. Di kampus UIN Khas Jember ini, ada seorang laki-laki yang memanfaatkan perasaan suka/ketulusan perempuan yang menyukainya, dengan enggan berkomitmen tapi gemar melakukan pelecehan. Sayangnya, tidak banyak yang bisa melepas topeng mesumnya dengan dalih dia sebagai laki-laki baik, rajin, dan ramah. Sayangnya juga, hal seperti ini sulit diungkapkan kebenaranya. Korban yang kurang “aware” sama masalah pelecehan engga punya bekal untuk melawan/melaporkan. Miris.