MERAWAT PERSATUAN UKHUWAH RAYON SYARIAH, UNTUK PERADABAN BARU TANPA ADA PERBEDAAN

Jember, agitasi.id – Rasa persatuan dan kekeluargaan manusia sebagai makhluk sosial dibutuhkan dalam hal apapun, bagaikan semut yang berkumpul dan berbagi jatah makanan mereka tanpa adanya konflik. Begitu juga dengan organisasi, dalam lingkup organisasi harus ada rasa persatuan dan rasa saling memiliki yang cukup tinggi untuk saling support demi kebaikan dan kemajuan lembaga.

Kali ini  pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon syariah IAIN Jember, kembali mengadakan agenda, Kemah Bakti Kader (KBK), habis merayakan Idul Fitri 1442, awal dan tujuan dari agenda ini untuk merawat rasa persatuan dan kesatuan anggota dan kader Rayon Syariah, maka hal tersebut diawali dengan silaturahmi Akbar atau biasa disebut halal bihalal. Lantas tema besar yang diusung dalam Halal Bihalal sekaligus opening KBK ini adalah “Merawat persatuan ukhuwah rayon syariah untuk peradaban baru tanpa perbedaan”.  (29/5/2021).

Pada malam opening KBK serta halal bihalal dihadiri oleh anggota, kader dan para senior dan alumni PMII Rayon Syariah, “kami ucapkan sangat berterimakasih kepada pengurus, para senior, alumni, dan demisioner yang menyempatkan waktunya untuk datang di acara kami” tutur Alan Arrofiqqi selaku ketua panitia.

Sambutan hangat yang disampaikan oleh alumni PMII Rayon Syariah, salah satunya adalah ketua Rayon Syariah Ach Faiz, yang juga sangat antusias atas diadakan acara ini Halal Bihal ini.

Acara ini tidak selesai di seremonial saja, dilanjutkan dengan saresehan dengan para senior alumni, yang membahas subtansi orgnisasi dan evaluasi lembaga PMII khususnya Rayon Syariah, berkelanjutan. Kritikan, saran, serta keluhan, yang dipaparkan oleh anggota dan kader sungguh sangat berbobot dan memberi banyak masukan inovasi baru untuk PMII agar lebih berkualitas.

Baca Juga :  PDIP Khilaf, Gibran: Ya, Mohon Maaf Pak Hasto..!

Salah satu dialektika  yang membuat forum menjadi asik, adalah pertanyaan yang di lontarkan oleh Rifqi Qonita Hulwana mahasiswa semester 6 dan juga salah satu kader PMII “Di lembaga kita ada istilah senioritas, lalu bagaimana sebagai anggota dan kader yang masih aktif ini cara kita menyikapi istilah senioritas yang artinya senior memiliki otoritas tersebut, Lalu apakah boleh kita bersikap biasa saja”? tanya Rifqi Qonita dengan tegas.

Satu pertanyaan di jawab 4 senior sekaligus, salah satu pendapat senior yang paling ciamik adalah “saya sendiri juga mengalami hal yang sama, dan saya juga melakukan hal yang sama kepada senior dan alumni yang mendidik saya. Tapi hal itu tidak mengurangi rasa hormat saya, karna senior adalah seseorang yang telah berproses lebih dulu daripada saya” tutur mas ceking salah satu senior PMII Rayon Syariah. Itulah salah satu pembahasan dan dialektika forum dalam halal bihalal dan opening KBK. Tentunya hal tersebut juga menjadi ajang kontestasi anggota dan kader dalam melatih daya pikir kritisnya di forum.

Suatu pertemuan dapat dikatakan baik apabila pertemuan tersebut dapat menambah ilmu serta pengalaman kita. Senior, alumni, dan demisioner hadir di acara tersebut dengan ikhlas, dengan tujuan saling berbagi ilmu untuk Rayon Syariah, lebih baik. Because experience is the best teacher.

Pewarta : Raudhatul Adval

Editor : Erisha Najwa Himaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *