AGITASI.ID – Peretasan yang terjadi pada Pusat Data Nasional (PDN) sangat disesalkan oleh DPR RI. Sebab, hilangnya data tersebut tidak ada back up data dari pemerintah.
Padahal data yang tersimpan dalam PDN termasuk data kementerian dan lembaga negara. Dari ketiadaan pencadangan data tersebut, respon DPR pun cukup menohok.
Bahkan Sukamta sebagai anggota Komisi I DPR RI menganggap bahwa ini sebuah kekonyolan yang luar biasa.
“Itu masalahnya. Di dalam tata kelolanya itu pihak Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) tidak membuat keharusan untuk buat back up. Jadi menurut saya ini kekonyolan yang sangat luar biasa,” katanya dari laman kompas.com (29/6).
Memang dari segi tanggung jawab Budi Ari Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) meyakini pihaknya akan menyelesaikan, tapi masih belum bisa memastikan sampai kapan selesainya.
Dengan adanya peretasan data PDN, menambah DPR semakin panas. Menurut Meutya Hafid yang sekaligus sebagai Ketua Komisi I DPR memandang kalau ini jadinya bukan tata kelola, malah kebodahan.
“Kalau enggak ada back up, itu bukan tata kelola sih Pak, kalau alasannya ini kan kita enggak hitung Surabaya, Batam, back up kan, karena cuma 2 persen, berarti itu bukan tata kelola, itu kebodohan saja sih, Pak,” kritik Meutya.
Afirmasi pernyataan kebodohan kembali ia ulang, bahwa terkait peretasan PDN bukan masalah tata kelola.
“Yang paling utuh imigrasi saya dengar. Itu yang paling enggak selamat. Intinya jangan bilang lagi tata kelola, Pak. Karena ini bukan masalah tata kelola, ini masalah kebodohan. Punya data nasional tidak ada satupun back up berarti kan ?” kata Meutya saat di Gedung DPR.